Sudah bukan hal baru ketika terjadi pergantian kepemimpinan pasti ada perubahan dari visi dan misi sekolah yang akan dicapai. Hal ini bukanlah hal yang tidak mungkin mengingat capaian atau impian setiap pemimpin berbeda-beda. Bagi saya tidak serta merta langsung mengikuti hal tersebut perlu kajian lebih dalam lagi terhadap capaian-capaian yang sudah diraih. Selasa 29 Agustus 2023 bersama Guru Karyawan SMK Negeri 1 Blado dan pengawas SMK kita membahas capaian apa yang sudah diraih selama SMK Negeri 1 Blado menggenggam visi dan misi yang sudah ada, hal-hal apa yang sudah dilahirkan. Kesemuanya kita sandingkan dengan keadaan dan potret lingkungan sekitar sekolah kondisi lingkungan, pembelajaran disejajarkan dengan hasil Raport Pendidikan.
Indikator apa yang sudah tercapai dan apa yang belum tercapai, kenapa sampai belum tercapai indikator keberhasilan apa yang dilewati atau yang perlu diperbaiki. Sekolah bak sebuah kapal yang membutuhkan Nahkoda penentu kemana arah kapal akan dibawa, Kapal membutuhkan ahli ahli MPK (Medan Peta Kompas), Ahli mesin, Ahli galangan serta tenaga kelasi kelasi lainnya yang melayani kapal dan penghuni kapal. Sama dengan sekolah dibawa kemana sekolah tergantung dari kepemimpinan yang dijalankan serta kerjasama guru karyawan dalam menjalankan sekolah. Menciptakan sekolah impian, sekolah idaman bukanlah hal yang mudah, tetapi juga bukan hal yang sulit, tantangan demi tantangan harus bisa diselesaikan sehingga bagi seorang Kepala Sekolah ini menjadi tantangan baru yang harus diselesaikan.
Penyandingan raport mutu pendidikan dengan visi misi sekolah menjadikan hal yang sangat penting untuk mengukur seberapa jauh kualitas atau prestasi sekolah di ukir. Hari ini saya mengajak semua warga sekolah SMKN 1 Blado untuk merenungi capaian-capaian yang dimiliki. Sudah menjadi kewajiban Kepala Sekolah memgingatkan, menegur, meminta, memerintahkan warga sekolah untuk bekerjasama mencapai visi, misi dan Tujuan Sekolah.
Salah satu kajian yang menarik dalam diskusi ini dan diangkat oleh Bapak Andi Saputro mengenai ARPS (Anak Rentan Putus Sekolah). Banyak penyebab yang mengakibatkan ARPS terjadi, salah satunya kondisi ekonomi orang tua sehingga mengharuskan anak-anaknya untuk mencari rejeki. Contoh tadi berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi dibawah rata-rata tetapi ada juga kondisi keluarga dari keluarga yang luar biasa yang mana serba berkecukupan tetapi tidak mendapatkan kasih sayang orang tua karena sibuk akan pekerjaan sendiri-sendiri. Hal ini lah yang harus segera diambil tindakan dengan pembentukan SATGAS-ARPS, diharapkan mampu mengurangi potensi ARPS yang terjadi.
(Blado, 29/08/2023 – Andi Saputro)
Dibaca 371x
