Pada hari Kamis, 30 Januari 2025 telah dilaksanakan kegiatan monitoring PRAKERIN tahap satu bagi siswa yang sedang menjalani PRAKERIN di dunia kerja pada periode bulan Januari 2025. Monitoring ini dilakukan oleh Aquino Gandhi Bagaskoro, S.Pd selaku guru pembimbing Prakerin jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Lima tempat pelaksanaan monitoring yaitu AHASS Honda Cendana Wangi Batang, AHASS Honda Prima Batang, Cahaya Motor Kandeman Batang, Evergreen Motor Kaliboyo Tulis batang dan EL Barokah Motor Pasar Subah Batang. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa siswa mendapatkan pengalaman belajar yang optimal sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Dalam kegiatan ini, guru pembimbing melakukan wawancara dengan siswa, pihak industri/pimpinan untuk menggali informasi terkait pelaksanaan Prakerin, materi yang dipelajari, tugas yang diberikan, serta sikap siswa selama praktik. Selain itu, saya juga melakukan observasi langsung untuk melihat bagaimana siswa bekerja dan beradaptasi dengan lingkungan kerja.
Di tahap kedua ini, guru pembimbing mengingatkan siswa untuk mulai mengisi jurnal serta menyiapkan laporan kegiatan selama praktik di lokasi masing-masing. Monitoring dilakukan sebagai bentuk pengawasan sekolah terhadap aktivitas peserta didik selama Prakerin guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Guru pembimbing bertugas memantau dan membimbing siswa selama Prakerin di berbagai industri, sekaligus mengumpulkan masukan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Prakerin Selama monitoring, guru juga menanyakan kondisi serta kendala yang dihadapi siswa dalam menjalankan tugas harian. Seperti yang disampaikan dua orang siswa yang Prakerin di Cahaya Motor. Siswa atas nama Khairul Albab dan Romi Adi tersebut bercerita bahwa mereka menjumpai kendala dalam memohon perizinan tidak masuk kepada pemilik bengkel. Sebenarnya prosedur perizinan tidak masuk di bengkel itu sederhana, yaitu tinggal mengebari kepada pemilik bengkel lewat app WA tentang kendala yang dihadapi, namun demikian terkadang secara individu siswa itu lupa dsb. Dari kejadian tersebut siswa belajar bagaimana untuk tetap memberikan pelayanan maksimal dan perhatian maksimal, memelihara komunikasi meskipun dalam keadaan yang tidak nyaman. Selain itu, monitoring dan evaluasi menjadi refleksi untuk meningkatkan pelaksanaan Prakerin agar lebih baik di masa mendatang dan menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Sebagai contoh dari pihak AHASS Cendana Wangi Batang memberikan masukan kepada siswa di bulan Januari lalu untuk bisa membantu pelayanan di bagian sparepart tidak hanya di dalam Bengkel. Bapak Agus selaku pimpinan AHASS menyampaikan hal ini dilakukan agar siswa belajar untuk berkomunikasi dengan lebih baik dan belajar bersikap dalam melayani pelanggan bengkel dan sesama karyawan bengkel. Secara umum, hasil monitoring menunjukkan bahwa pelaksanaan Prakerin siswa-siswa SMK Negeri 1 Blado di 5 tempat tersebut diatas berjalan dengan baik. Siswa mendapatkan kesempatan belajar serta mengembangkan kompetensi sesuai bidang keahlian mereka. Namun, masih ditemukan beberapa aspek yang perlu diperbaiki, seperti respon siswa terhadap kendala yang dihadapi, ketelitian mereka dalam melakukan perbaikan teknis yang sesuai SOP belum sepenuhnya dikuasai oleh siswa, namun itu dimaklumi karena merupakan bagian dari proses belajar.
Tinggalkan Komentar