penulis Heri Setiyawan, S.Pd
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pengajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan, minat, dan potensi siswa yang beragam. Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pendekatan ini sangat relevan karena siswa memiliki latar belakang akademik, keterampilan, dan tujuan karier yang berbeda. Dengan memodifikasi isi, proses, produk, dan lingkungan belajar, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang inklusif dan sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. Misalnya, dalam pelajaran teknik otomotif, siswa dapat memilih untuk fokus pada simulasi perangkat lunak kelistrikan atau praktik langsung di bengkel, sesuai dengan gaya belajar mereka.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi di SMK juga mendukung tercapainya kompetensi yang relevan dengan dunia kerja. Dengan memberi kebebasan kepada siswa untuk mengeksplorasi minat mereka, seperti mendesain logo dalam bidang desain grafis atau membuat prototipe dalam pelajaran teknik mesin, siswa lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan kreativitasnya. Selain itu, metode ini memungkinkan guru untuk memberikan perhatian khusus kepada siswa yang membutuhkan bimbingan lebih dalam, tanpa menghambat siswa lain yang mampu belajar lebih cepat.
Meskipun demikian, penerapan pembelajaran berdiferensiasi di SMK bukan tanpa tantangan, seperti keterbatasan waktu dan fasilitas. Namun, dengan pemanfaatan teknologi, pelatihan guru, dan kolaborasi antara pihak sekolah, strategi ini dapat diimplementasikan secara efektif. Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi kunci untuk mencetak lulusan SMK yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki daya saing di dunia kerja dan kemampuan belajar sepanjang hayat.
Dibaca 21x