Pada Jum’at 13 Desember 2024 Bidang Ketenagaan mengadakan workshop PKB, tujuan diadakannya kegiatan tersebut untuk meningkatkan profesionalitas Pendidik dan Ketenaga Pendidikan (PTK) yang ada di SMK Negeri 1 Blado. Sambutan dari Bapak Andi Saputro, S.Kom Kepala SMK Negeri 1 Blado juga menegaskan bahwa profesionalitas dan kompetensi harus ditingkatkan. Kegiatan didalam sekolah maupun diluar sekolah yang sifatnya meningkatkan profesionaliatas dan kompetensi sebisa mungkin untuk selalu diikuti. Seperti contoh tim Bahasa Inggris yang telah melaksanakan pelatihan kompetensi di Solo, sertifikasi kepelatihan renang dan bola volly oleh Guru olahraga, serta sebagai asesor kompetensi untuk Bapak Ibu guru produktif. PKB yang disusun dan dilaksanakan juga sebagai persiapan untuk tahun 2025.
Ibu Dinok Sudiami, M.Pd yang dalam hal ini sebagai narasumber memaparkan pengelolaan PKB-PTK memberikan urutan dalam pembelajaran : 1. Perkenalan, 2. Persiapan Belajar dan 3. Kesepakatan Kelas (berpartisipasi aktif dalam diskusi dan tidak meninggalkan kelas tanpa izin). Ice breaking diberikan untuk memberikan konsentrasi dalam workshop dengan senam bersama.
Tujuan akhir dari materi workshop ini adalah : 1. Memahami Visi sekolah yang dicita-citakan. 2. Memahami siklus peningkatan kualitas layanan pendidikan, 3. Memahami tahapan menentukan belajar, 4. Mampu mengidentifikasi dukungan yang dibibutuhkan sekolah.
Terdapat 4 ciri utama dari sekolah yang berkualitas yang selaras dengan rapor pendidikan :
- Pembelajaran yang berpusat pada siswa.
- pendidik reflektif, gemar belajar, berbagi, berkolaborasi.
- iklim sekolah yang aman, inklusif dan merayakan kebhinekaan.
- Kepemimpinan untuk perbaikan layanan berkelanjutan.
Bagaimana ciri ciri sekolah yang memberikan proses pembelajaran yang berkualitas :
- Perencanaan pembelajaran yang efektif
- pembelajaran dan asesment bermakna
- manajemen kelas diterapkan dengan baik
- dukungan sosial emosional diterapkan bagi peserta didik dalam proses pembelajaran
Mengenali karakteristik pendidik yang reflektif, gemar belajar, berbagi dan berkolaborasi adalah langkah yang baik untuk berkembang. Diantanya adalah pendidik terbiasa melakukan refleksi pembelajaran, pendidik terbiasa belajar tentang pembelajaran dan pendidik terbuka untuk menerapkan praktik baru.
Mengenali kepemimpinan adalah untuk perbaikan layanan. Memiliki visi pembelajaran, terus menerus melakukan perbaikan, meningkatkan kompetensi SDM dan mengelola sumber daya sekolah sesuai perencanaan, transparan dan akuntabel.
Siklus peningkatan kualitas layanan satuan pendidikan dinilai dari rapor mutu yang ada disekolah, dimana didapat dari mengikuti Asesmen Nasioanl (AN). Populasi AN diambil dari random sampling peserta didik yang dipilih oleh pemerintah. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan juga bisa dilaksanakan dengan SIAR.
S-adari kebutuhan belajar,
I-dentifikasi sumber belajar,
A-nalisis asumsi dan
R-efleksi proses belajar.
Ice breaking kedua adalah mencocokan kartu perkembangan zaman yang ada pada zaman purba, dimana peserta diminta mencocokan sesama teman yang mendapatkan kartu pada masa/zaman yang sama. Setelah terkumpul, peserta diminta untuk mempresentasikan dan berefleksi. Ice breaking ini menjadikan peserta aktif dan bisa berkolaborasi dengan teman sejawat.
Dalam menjalankan sebuah kegiatan tertentu hal yang paling penting ada, adalah adanya refleksi. Refleksi ada model 4 C yaitu koneksi, tantangan, konsep dan perubahan. Dimana refleksi digunakan sebagai alat untuk memperbaiki pada kegiatan yang akan datang.
Dibaca 27x
Tinggalkan Komentar