Dirut PT Duta Cemerlang Motors (DCM), Christian Hemasurya, menyebut juga membantu mesin untuk praktik para siswa SMKN 1 Blado melalui program CSR nya. Bantuan itu berupa 1 unit set Engine Assy W04D Hino 300. Lalu juga Toolkit yang terdiri dari Caddy 7 Drawer ‘Tenka’ 1 set, Vernier Caliper 6 1 set, Dial Indicator + Magnet 1 set, Cylinder Bore Gauge 1 set dan Feeler Gauge 1 set. “Kami bekerja sama dengan SMKN 1 Blado, memasukkan pengetahuan dan teknologi Hino pada kurikulum sekolah. Harapan kami, siswa siswi lulusan SMK N 1 Blado sudah memiliki pengetahuan untuk teknologi mesin mesin Hino,” ucapnya di Aula sekolah, Rabu (22/5).
Chris, sapaan akrabnya, menyebut pentingnya memasukkan kurikulum mesin Hino untuk para siswa. Dengan begitu, para siswa juga mengerti tentang mesin diesel, terutama mesin Hino. “Kalau otomotif kan macam macam, tiap merek kan punya ciri khas sendiri-sendiri. Kayak di sekolah ini ada motor, ata passenger car. Sedangkan untuk comersial car atau kendaraan niaga masih jarang,” ucapnya. Ia menyebut program sinkronisasi kurikulum dimulai sejak setahun lalu. Pada awalnya ingin diterapkan pada 10 SMK di Jawa Tengah, namun dalam perkembangannya baru tiga yang berhasil, satu di antara di SMKN 1 Blado. “Awalnya kita mengundang 10 SMK, tapi memasukkan kurikulum itu tidak mudah, harus tektokan hingga ke Dinas Pendidikan dan stake holder yang lain, sehingga yang berhasil saat ini baru tiga,” jelas pria yang juga sebagai dealer resmi kendaraan Passenger merek Suzuki di wilayah Jawa Tengah dan DIY itu.
Ia menyebut output kerjasamanya antara lain para siswa SMKN 1 Blado bisa magang di perusahaannya. Bahkan, jika memungkinkan turut berusaha mencarikan lapangan pekerjaan. Kegiatannya itu juga dalam rangka memperingati 43 tahun berdirinya PT Duta Cemerlang Motors. Kepala SMKN 1 Blado, Andi Saputro, berharap sinkronisasi kurikulum itu membuat alumninya punya kemampuan teknik memperbaiki mesin Hino. Sehingga terserap ke perusahaan Hino sebagai alumni yang dibutuhkan. Ia berharap lebih banyak industri yang berkecimpung di bidang pendidikan sebab teknologi pasti terus berkembang. Sehingga para alumni SMKN 1 Blado bisa beradaptasi dengan teknologi di dunia kerja. “Sedangkan pendidikan yang kita berikan harus bisa mengikuti. Kalau kita harus mengikuti teknologi kan kita kesulitan dengan berbagai keterbatasan, SDM dan biaya, maka kita perlu program program csr seperti ini,” ucapnya.
Dibaca 164x
Tinggalkan Komentar