03Jul2024

WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI GTK MELALUI DIFERENSIASI PEMBELAJARAN UNTUK MEMAHAMI KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

Blado, 1 Juli 2024—Workshop pembelajaran diferensiasi memainkan peran kunci dalam mengembangkan pendekatan pengajaran yang mempertimbangkan kebutuhan dan gaya belajar unik setiap siswa. Dalam workshop ini, peserta tidak hanya diberi kesempatan untuk memahami konsep diferensiasi pembelajaran tetapi juga melakukan praktik langsung bagaimana menerapkannya dalam kelas mereka. Workshop ini dimulai dengan penyampaian teori dan landasan pembelajaran diferensiasi oleh Bapak Andi Saputro, S.Kom selaku Kepala SMK N 1 Blado.

Setelah pemaparan teori, workshop berlanjut ke sesi praktik, di mana peserta diberi kesempatan untuk merancang rencana pembelajaran diferensiasi yang sesuai dengan konteks dan karakteristik kelas mereka, melakukan peer teaching dan berefleksi. Dalam sesi ini bapak/ibu guru terbagi menjadi 4 kelompok, masing-masing 15 orang dan didampingi oleh narasumber-narasumber hebat yaitu Bapak Joko Susilo, M.Pd, Ibu Dinok Sudiami, M.Pd, Ibu Hanjar Giri Anggraeni, S.Pd, M.Si dan Ibu Endah Septiani, M.Pd. Sesi ini melibatkan diskusi kelompok, pertukaran ide, dan penilaian bersama terhadap strategi yang efektif dalam menerapkan diferensiasi dengan metode pembelajaran tutor sebaya (peer teaching).

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam workshop peningkatan kompetensi GTK ini adalah sebagai berikut:

  1. Penyampaian Materi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi

Bapak/ibu narasumber memulai kegiatan dengan memberikan materi mengenai konsep dan pentingnya pembelajaran berdiferensiasi. Dalam kegiatan ini dijelaskan strategi-strategi konkret yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa berdasarkan kesiapan, minat, dan profil belajar mereka.

  1. Pembuatan rencana pembelajaran berdiferensiasi

Para peserta workshop dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan tugas untuk merancang pembelajaran berdiferensiasi. Tugas ini melibatkan pembuatan rencana pembelajaran berdiferensiasi baik itu diferensiasi konten, proses maupun produk yang disesuaikan dengan berbagai karakteristik siswa, dimulai dengan menetapkan tujuan pembelajaran, pemilihan metode pengajaran serta pemilihan bahan ajar yang tepat. Salah satu narasumber, Ibu Hanjar juga memberikan contoh modul ajar yang memuat diferensiasi pembelajaran baik itu diferensiasi konten, proses, maupun produk.  

  1. Simulasi Mengajar

Setiap kelompok melakukan simulasi mengajar berdasarkan perencanaan yang sudah disusun. Salah satu menjadi guru, dua orang menjadi observer dan lainnya menjadi murid. Bapak/ibu peserta yang menjadi observer memberikan umpan balik terhadap performa rekan yang melakukan simulasi. Di sela-sela kegiatan ini para narasumber juga memberikan umpan baliknya. Sebagai contoh bapak Joko menekankan pada pemberian assesmen dimana ketika melakukan penilaian kita dapat menerapkan soal yang sama untuk semua murid tetapi ada kategori soal yang mudah, sedang dan sulit. Dalam kelompok dengan narsum Ibu hanjar juga ditekankan tentang KSE yaitu tentang pentingnya kelas yang aman, nyaman dan menyenangkan.

  1. Refleksi Kegiatan

Sesi terakhir workshop yaitu sesi refleksi diri, di mana peserta merenungkan apa yang telah mereka pelajari dan bagaimana mereka dapat mengaplikasikan pembelajaran berdiferensiasi di kelas mereka masing-masing. Sesi ini membantu peserta memahami tantangan dan peluang dalam penerapan metode ini. Salah satu narasumber, Ibu Endah juga memberikan evaluasi kegiatan dengan quizziz agar lebih menarik peserta workshop untuk menyimpulkan apa yang mereka dapatkan hari ini. Dengan demikian, workshop pembelajaran diferensiasi bukan hanya memberikan pemahaman konseptual, tetapi juga memungkinkan penerapan nyata yang berkelanjutan dalam konteks pengajaran sehari-hari.

Dibaca 187x

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

 

Informasi

SMK Negeri 1 Blado

NPSN 69756066
Jl. Blado-Kalipancur KM.02 Desa Cokro Kecamatan Blado
TELEPON0285 448826
EMAIL[email protected]
WHATSAPP0895400728282